Penelitian Burung di Belitung Dimulai Sejak 127 Tahun Lalu
Burong Tutut (Megalaima rafflessi billitonis) subjenis yang hanya ada di Belitung. Foto Sabtu 19 Desember 2015, Dusun Renggiang, Desa Renggiang, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur. |
Sejarah penelitian ornitologi di
Belitung dimulai sejak Dr. A.G. Vordeman mengoleksi burung-burung di Belitung
pada tahun 1888. Dalam publikasinya yang berjudul Natuurkundig Tijdschrift v.
Nederlandsch-Indie (1891, vol.L, hal.411-519) Vordeman mencatat sebanyak 93
jenis burung dapat ditemukan di Belitung.
Tahun 1904, Dr. W.L. Abbott
mengunjungi Pulau Belitung dan berhasil mendeskripsikan sub jenis baru yakni
Malacocincla abbotti eritora (Kloss, 1931).
Burong Tutut ekornya pendek |
Tahun 1914, Brautigam juga
melakukan koleksi avifauna, sebagian hasil koleksi tersebut dipublikasikan oleh
C. Boden Kloss dengan mencatat 41 jenis burung. Kemudian di tahun 1935-1937
giliran Mr. F.J. Kuiper melakukan koleksi yang menambah daftar jenis burung di
Belitung tidak kurang dari 70 jenis. Data-data tersebut dikompilasi kembali
oleh Chasen pada tahun 1937.
Hasil kompilasi data Tim Survei Potensi
Keanekaragaman Hayati dan Budaya di Belitung tahun 2003 menghasilkan data bahwa
total keseluruhan jenis burung di Belitung dan pulau-pulau di sekitarnya yakni
sebanyak 167 jenis.
Burong Terakup/Kerakup di Hutan Lindung Pantai Sengaran Desa Mayang, Kelapa Kampit, Kamis (4/2/2016) pagi. |
Sumber : Laporan Akhir Survei Potensi
Keanekaragaman Hayati dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan (Bappekab)
Belitung, 2003.