Pemuda Belitung Tahun 50-an Ternyata Sudah Bikin Majalah Sendiri, Tapi Kemudian Ini yang Jadi Masalahnya
PETABELITUNG.COM - Kedekatan masyarakat pulau Belitung dengan media massa sebetulnya sudah berlangsung lama.
Setidaknya mereka tahu apa itu surat kabar, koran dan sebagainya sejak zaman kolonial Belanda.
Panjangnya sejarah hubungan dengan media tersebut pada akhirnya memunculkan pemikiran untuk menerbitkan media sendiri.
Pada era kemerdekaan, muncul sebuah majalah yang ditujukan khusus untuk kalangan pemuda.
Majalah pemuda itu bernama Teruna Harapan.
Terbit perdana pada edisi bulan November 1956 di Tanjungpandan.
Foto di atas adalah majalah Teruna Harapan edisi Juni 1957.
Dikemas dalam ukuran mirip buku tulis, dan penulisannya seperti menggunakan mesin tik.
Belum banyak informasi yang bisa dirangkum petabelitung.com mengenai riwayat majalah ini dari awal hingga tenggelam.
Namun yang jelas bisa kita pahami bahwa Belitung sudah memproduksi majalah sendiri sejak 62 silam.
Jauh sebelum Intisari terbit pada tahun 1963.
Rubrikasi majalah Teruna Harapan juga tampak beragam.
Antara lain tentang Sejarah, Budaya, Kuliner, Berita Lintas, Sastra, Opini, sampai kiriman surat pembaca.
Dari sini juga dapat kita pahami bahwa kebiasaan menulis sebetulnya sudah terpendam sejak lama dalam budaya masyarakat Belitung.
Lantas apa masalahnya hingga majalah tersebut sulit berkembang?
Kiranya jawaban atas pertanyaan tersebut bisa kita temui dalam majalah itu sendiri.
Simak kutipan berikut ini :
"Mereka telah melakukan, membuktikan serta menjalankan suatu tindakan dengan menerbitkan satu-satunya majalah usaha pemuda Belitung yang dicetuskan pada bulan November 1956 yang diberi nama Teruna Harpan. Adakah usaha ini mendapat perhatian ataupun berupa bantuan dari pihak pemerintah setempat???
Teruna Harapan telah menunjukkan bahwa ia mempunyai hak hidup dalam masyarakat ini, dan kita harapkan bahwa Pemerintah setempat tidak akan membiarkan inisiatif yang baik ini akan layu. Pemerintah setempat seharusnya membantu dan mendorong usaha-usaha dan inisiatif para pemuda.
Sekianlah dan kami nantikan bantuan-bantuan dari pihak Pemerintah setempat mengenai masalah pemuda ini."
Kutipan tersebut diambil dari tulisan Murad Aidit, Anggota DPRD Provinsi Sumsel.
Judul tulisannya "Renungan Masalah Pemuda' dan dimuat pada halaman 11-12 majalah Teruna Harapan edisi Juni 1956.(*)
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com.