Dalam Bukunya, Pria Asal Aceh Ini Sebut Nama Pemegang Naskah Asli Riwayat Kedipatian Belitung
PETABELITUNG.COM - Dia adalah Teuku Iskandar, guru besar bidang Sastra Aceh dan Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Ia adalah putra Aceh yang banyak meneliti manuskrip-manuskrip Aceh dan Melayu.
Salah satu bukunya berjudul Catalogue of Malay, Minangkabau, and South Sumatran Manuscripts in the Netherlands, Volume 1 terbit tahun 1999.
Dalam buku tersebut terdapat data katalog berjudul Riwajat kedipatian Belitung (Riwayat kedipatian Belitung). Datanya dimuat pada halaman 837 dan ditulis menggunakan bahasa Inggris.
Isinya sebagai berikut :
"Riwajat kedipatian Belitung 5ff.; fotokopi; 27,5 x 19,5.; 56 baris per p. aslinya ada di tangan J.H. Koster, Dordrecht.
Teks berisi silsilah Dipati Belitung dimulai dengan Kiai Gegedeh Jakkub juga disebut Kiai Mas'ud, pada abad ke-16. berakhir dengan Dipati Kiai Endek (kesepuluh), yang mengundurkan diri pada tahun 1890; silsilah diakhiri dengan daftar anak-anak dari Dipati keempat, Kiai Agus Bustam; terlampir adalah surat dari J.H Koster kepada KITLV, tanggal 12 Desember 1958."
Dalam narasi tersebut dapat kita pahami bahwa Teuku Iskandar mengatakan bahwa naskah asli Riwajat kedipatian Belitung itu dipegang oleh orang bernama J.H Koster yang tinggal di Dordrecht, Belanda.
Sayang petabelitung.com belum mengetahui siapa sebenarnya sosok J.H Koster tersebut. Tapi setidaknya kita bisa menelusrinya teks dalam naskah tersebut ke KITLV di Leiden, Belanda.
Teuku Iskandar meninggal dunia pada 5 September 2012 di Leiden, Belanda, dalam usia 88 tahun.(*)
Teuku Iskandar. repro petabelitung.com 2019/kebudayaan.kemdikbud.go.id |
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com.