Menguak Rahasia di Balik Suara Merdu Alat Musik Gambangan dari Belitong
PETABELITUNG.COM - Gambangan adalah alat musik tradisional dari pulau Belitong yang semakin jarang dimainkan.
Kesenian ini sempat kami dokumentasikan pada tahun 2015 lalu pada saat menghadiri perayaan Maras Taun di Desa Lilangan, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung.
Videonya kemudian diposting ulang di fanspage facebook petabelitung.com Selasa (12/3/2019) dan hingga tulisan ini diturunkan sudan ditonton hampir 1000 kali.
Tak sedikit orang Belitung masa kini yang baru melihat dan mendengar kesenian tersebut.
Kali ini petabelitung.com coba menguak sedikit rahasia di balik suara alat musik Gambangan.
Informasi ini diperoleh dari Pak Yasin yang kala itu berusia 63 tahun dan Ibu Repiah berusia 65 tahun.
Keduanya adalah warga Desa Lilangan dan piawai memainkan Gambangan yang ilmunya diajarkan secara turun temurun sejak berabad-abad lalu.
Rahasia suara merdu Gambangan terletak pada material pembuat alat musiknya yakni kayu.
Kayu yang digunakan bukan sembarangan, tapi pilihan.
Kayu yang dipilih adalah kayu lempung yang karakteristiknya kuat tapi ringan.
Contoh kayu-kayu jenis ini adalah meranti, medang, libut, dan sengkrubong.
Dan kayu paling cocok dan bagus untuk Gambangan adalah kayu Cengal dan kayu Berubok.
Namun menurut mereka jumlah kedua jenis kayu tersebut semakin hari semakin berkurang dan sulit ditemukan.
Cara memainkan alat musik ini bisa dilakukan secara solo maupun duet.
Dalam permainan duet, satu orang berperan melengkapi variasi suara yang dihasilkan oleh pemain utama. Pemain kedua ini dalam istilah lokalnya disebut dengan istilah Ningkak.
Gambangan umumnya terdiri dari tujuh potong kayu dan bisa juga dibuat lima potong kayu.
Setiap potongan kayu memiliki nadanya masing-masing.
Sedangkan panjang pendek ukuran kayu menentukan volume suara yang dihasilkan.
Tidak ada irama baku dalam memainkan alat musik ini.
Oleh karena itu setiap orang punya kesempatan menggunakan cita rasanya masing-masing.
Pada masa lalu, Gambangan dimainkan saat sedang menunggui padi di Ume atau ladang.
Suara Gambangan juga berfungsi untuk menjaga Ume dari gangguang kera.
Pada situasi terntu, Gambangan ternyata juga berfungsi sebagai alat komunikasi jarak jauh.
Hal ini biasa dimanfaatkan oleh muda-mudi dari satu Kubok dengan Kubok lain untuk berkomunikasi.(*)
Potongan kayu alat musik Gambangan. repro petabelitung.com 2019/Wahyu Kurniawan 2015. |
Repiah sedang memainkan Gambangan. repro petabelitung.com 2019/Wahyu Kurniawan 2015. |
|
Panggung tempat memainkan kesenian Gambangan di Desa Lilangan. repro petabelitung.com 2019/Wahyu Kurniawan 2015. |
Video kesenian Gambangan. repro petabelitung.com 2019/Wahyu Kurniawan 2015. |
Penulis: Wahyu Kurniawan
Editor: Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.