Menelisik Jejak Datuk Keramat Setampin di Lingkungan Gunong Payong, Kelurahan Pangkallalang
PETABELITUNG.COM - Haryanto jongkok sesaat setelah tiba di tempat memarkir motor. Kepala Bidang Sejarah KPSB Peta Belitung ini mengaku puyeng selepas mengunjungi lokasi Kuboran Setampin di Jalan Akil Ali, Sabtu (13/7/2019) siang.
Tak lama kemudian giliran saya yang merasakan hal serupa begitu sampai di rumah. Sekujur tubuh terasa seperti dibanat-banat, sehingga pegal-pegal pun menyeruak ke suluruh badan.
"Mungkin cuaca tadi terlalu panas," ujar saya dalam hati.
Kuboran Setampin adalah sebuah komplek pemakaman kuno yang sudah lama ditinggalkan. Keberadaan makam kuno ini disebutkan dalam sebuah cerita rakyat Belitung tentang 7 datuk penyebar agama Islam.
Cerita rakyat itu kemudian dimuat dalam buku Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, Dell XXXIV yang diterbitkan Albrecht&Rusche di Batavia 1891. Sedangkan judul cerita rakyat itu dalam buku ditulis 'Billitonsch verhaal omtrent de invoering van den Islam op het eiland Billiton' (Cerita rakyat Belitung tentang pengenalan Islam di pulau Belitung).
Tidak disebutkan nama asli dari 7 datuk yang dimaksud dalam cerita. Ketujuhnya hanya dikenal sesuai tempat dimana mereka dimakamkan.
Pada urutan pertama dalam daftar 7 datuk itu ditulis :
"1. Datoe keramat setampin diame di soengej Tjeroetjoek (Tandjong Pandan)."
Lihat lampirannya di bawah ini :
Dinamai Keramat Setampin karena yang bersangkutan dimakamkan di sebuah tempat bernama Setampin.
Kemudian dilanjutkan keterangan mengenai letak lokasinya, yakni di sungai Cerucuk (Tanjungpandan).
Penulis kisah ini memberi tanda kurung untuk membantu pembaca mengidentifikasi letak sungai Cerucuk yang dimaksudnya.
Sebab seperti yang diketahui, sungai Cerucuk ini terbilang panjang dan melintasi lebih dari satu distrik.
Merujuk pada peta Tanjungpandan tahun 1878 dan 1894, yang dimaksud dengan Tandjong Pandan adalah sebuah ibukota dengan batas gambar hanya sampai sekitar muara sungai Neruse.
Letak Kuboran Setampin dilihat dari sisi peta Tanjung Pandan tahun 1878. Repro petabelitung.com/Leiden University Libraries Digital Collections/Attribution 4.0 International (CC BY 4.0). |
Dalam cerita rakyat yang dimuat dalam catatan di atas disebutkan bahwa Datuk Keramat Setampin dan datuk-datuk lainnya adalah bersaudara, adik beradik. Termasuk dengan Datuk Keramat Gunong Tajam yang paling terkenal di seantero pulau Belitung, yang dimakamkan di puncak tertinggi pulau Belitung yakni bukit Gunong Tajam (510 Mdpl).
Ketujuh Datuk ini disebut, datang ke Belitung via negeri Pasai (Aceh).
Pada penelusuran petabelitung.com, Sabtu (13/7/2019) ditemukan satu makam yang disebut-sebut sebagai makam Datuk Keramat Setampin.
Namun pemuda setempat yang mendampingi kami tidak mengetahui prihal makam keramat tersebut.
"Kami tahunya tempat ini hanya dinamai Kuboran Setampin," kata pemuda yang akrab disapa Gugun tersebut kepada petabelitung.com.
Berdasarkan pengamatan, jumlah nisan di pemakaman kuno tersebut berkisar di angka ratusan buah.
Sebagian besar nisan dan tambaknya terbuat dari bahan kayu.
Dan beberapa makam lainnya tampak ditandai pakai nisan batu granit yang dipahat, termasuk makam yang dianggap sebagai makam Datuk Keramat Setampin.
Lokasi pemakaman kuno ini berdiri atas hutan kerangas, di mana pada sisi barat dari makam tersebut terdapat sehamparan tanah padang.
Dan tanah padang itu terletak di antara persimpangan antara muara sungai Aik Neruse dan aliran sungai Cerucuk.
Baca konten terkait: Ini Kumpulan Foto Penelusuran Makam Kuno Setampin
Baca Konten Terkait : Ini Petunjuk Lokasi Makam Kuno Setampin
Pemerhati sejarah dan budaya Belitong Salim YAH mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti letak pemukiman kuno yang berkaitan dengan Kuboran Setampin.
Namun di Desa Cerucuk juga terdapat sebuah situs yang dikenal dengan sebutan Keramat Setampin. Lokasinya pun berada di sekitar tepian sungai Cerucuk, di kawasan eks Dam Cerucuk.
"Kalau di Desa Cerucuk itu disebut Keramat Setampin, sedangkan di dekat Aik Neruse itu Kuburan Setampin, tapi yang mana yang benar perlu dilakukan kajian lagi," kata Salim kepada petabelitung.com, Senin (15/7/2019).
Salim menuturkan, Keramat Setampin di Desa Cerucuk tidak berada dalam komplek pemakaman umum. Namun di sekitar makam Keramat Setampin Desa Cerucuk itu juga terdapat beberapa makam lain.
"Kemungkinan itu makam kerabat beliau, dan semua nisannya terbuat dari kayu, tapi kondisinya kurang terawat," kata Salim.
Soal arti kata 'Setampin' juga masih menjadi misteri. Salim sendiri mengaku dirinya belum menemukan arti kata Setampin dalam bahasa melayu Belitong.(*)
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com.