Iklan Museum Tanjungpandan Ini Berusia Hampir Setengah Abad, Ternyata Dulu Ada 4 Daya Tarik yang Ditawarkan
PETABELITUNG.COM - Seluruh warga pulau Belitung mengenal Museum di Tanjungpandan. Bahkan seniman kondang Sidik mengabadikan nama museum tersebut ke dalam salah satu albumnya bersama mendiang Johny Rodith.
Nah kali ini petabelitung.com akan menunjukkan kepada kalian sebuah iklan jadul mengenai museum tersebut. Iklan tersebut dimuat dalam majalah Warta Pembina edisi 2/1971, bulan Februari 1971. Majalah ini diterbitkan oleh Dinas Keamanan Penerangan dan Hubungan Masyarakat Unit Penambangan Timah Belitung.
Jadi guys, usia ini majalah udah 48 tahun alias hampir setengah abad ya.
Sedangkan iklan museum pada edisi ini dimuat pada halaman dalam cover belakang.
Melihat iklan tersebut dapat diketahui bahwa museum itu dulu bernama Museum Unit Penambangan Timah Tanjung Pandan.
Jam operasionalnya setiap hari kecuali hari Jumat, pukul 07.00 s/d 14.00 WIB.
Terdapat empat daya tarik yang ditawarkan oleh museum ini pada masa itu. Yakni :
1. Geologi/Pertambangan
2. Sejarah/Kebudayaan
3. Kebun Binatang Mini
4. Depot Buku
Singkat kata.
Daya tarik geologi/pertambangan menyuguhkan batu-batuan yang mengandung mineral sebagai sumber kekayaan bumi pulau Belitung dan maket-maket mengenai perkembangan pertambangan timah di pulau Belitung.
Daya tarik sejarah/kebudayaan menyuguhkan benda-benda kuno bersejarah peninggalan lama yang terdapat di pulau Belitung.
Kemudian kebun binatang mini adalah spot untuk memelihara binatang-binatang yang terdapat di pulau Belitung maupun dari luar.
Sedangkan depot buku untuk keperluan anak-anak sekolah atau pelajar guna menambah ilmu pengetahuan.
Nah itu tadi guys, iklan jadul Museum Tanjungpandan yang usianya sudah hampir setengah abad.
Oiya, majalah ini diperoleh petabelitung.com dari Rico Pebrico, anak dari mendiang Bapak Syamsul Hadi.
Beliau warga Terang Bulan Desa Lalang, Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Majalah ini merupakan koleksi Bapak Syamsul Hadi.
Tersimpan di belakang rumah dan ditemukan secara tidak sengaja oleh Rico saat sedang membersihkan rumah.
Bersyukur sekali kemudian majalah ini bisa selamatkan dan dilakukan proses digitalisasi agar bisa kalian saksikan.
Oke guys.
Semoga bermanfaat ya dan bisa membuat kalian semakin cinta pada museum kita.(*)
Pemerhati Sejarah dan Budaya Belitong Salim YAH sedang berfoto dengan benda bersejarah eks locomobil di halaman Museum Tanjungpandan, 12 Februari 2015. Wahyu Kurniawan/repro petabelitung.com 2019. |
Gambaran Museum Tanjungpandan dalam google street view. Google Maps/repro petabelitung.com 2019 |
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com