Daftar Nama Pimpinan Daerah di Belitong Tahun 1858, dari Kapiten Cina, Ngabehi Sampai Depati
PETABELITUNG.COM - Berikut ini merupakan daftar nama pimpinan daerah Belitong tahun 1858 atau sekitar 162 tahun silam pada masa kolonial Hindia-Belanda. Pada masa itu, status Belitong adalah sebuah daerah afdeeling atau setara kabupaten pada zaman now. Dalam
Pemerintahan dalam negeri Hindia-Belanda menerapkan sistim dualistis di mana terdapat dua korps pemerintahan di suatu daerah yakni Pemerintahan Bumiputra dan Pemerintahan Eropa. Di Belitong, Pemerintahan Pribumi pada tahun 1858 dipegang oleh Depati, sedangkan Pemerintahan Eropa dikepalai oleh seorang Asisten-Residen.
Mengenai sistim pemerintahan daerah ini bisa dilihat dalam buku De koloniale staat (Negara kolonial) 1854-1942 yang disusun oleh Francien van Anrooij, Edisi revisi, Leiden, Agustus 2014.
"Binnenlands Bestuur / BB (Pemerintahan Dalam Negeri) di Hindia-Belanda adalah dualistis. Ada dua korps pemerintahan: pribumi dan Eropa. Pasal 67 dari Regeringsreglement / RR (Peraturan Pemerintah) menentukan bahwa masyarakat pribumi sedapat mungkin harus diperintah oleh para kepala mereka sendiri." tulis Francien.
Lebih lanjut disebutkan, Asisten-residen, diangkat oleh gubernur-jenderal, sebagai kepala pemerintah setempat mengepalai suatu bagian daerah. Bagian daerah itu dalam aturan luasnya sebesar kabupaten. Secara hierarkis pemerintahan asisten-residen sebanding dengan bupati. Kewenangannya tidak disebut dalam instruksi tersendiri, tetapi disimpulkan dari instruksi residen.
Pada tahun 1852/1853, Asisten-residen Belitung mendapatkan status khusus. Kewenangannya tidak diatur oleh Residen diatasnya yang ada di Muntok, tapi langsung oleh Gubernur Jenderal di Batavia. Hal ini terjadi karena ada permintaan dari investor swasta pertambangan timah, J.F. Loudon untuk memudahkan urusannya dalam bisnis.
Selain itu di Belitong pada tahun 1858 juga terdapat Kepala Kepolisian (hoofd de politie), Kapiten Cina (kapitein der Chinezen), Pejabat Daerah (Plaatselijk Personeel) yang berkedudukan di ibukota Tanjungpandan. Kemudian ada pemerintahan distrik dengan para Kepala Distrik (districts-hoofd) yang berada di bawah Depati.
Sementara itu Kapiten Cina adalah jabatan khusus hanya untuk Orang Timur Asing (Vreemde Oosterlingen). Kepala dari kelompok Orang Timur Asing ini diangkat oleh gubernur-jenderal di daerah-daerah tempat banyak teman senegaranya tinggal. Mereka menerima instruksi dari kepala pemerintah daerah. Tugas mereka terbatas pada penjagaan ketertiban dan keamanan dan pemungutan pajak. Mereka tidak memiliki kewenangan menetapkan ordonansi dan hukum.
Dalam buku Betawi queen of the east disebutkan mengenai perbedaan status jabatan Mayor, Kapiten dan Letnan Cina. Singkat kata Letnan sama seperti Ketua RW, Kapiten seperti Lurah, dan Mayor seperti Camat. Letnan bertanggungjawab kepada Kapiten, dan di atas Kapiten ada Mayor.
Pada tahun 1858 di Belitong terdapat satu Kapiten Cina yang berkedudukan di ibukota Tanjungpandan dan satu Letnan Cina di Distrik Sijuk. Sedangkan Mayor Cina saat itu berkedudukan di Muntok yang sekarang menjadi ibukota Kabupaten Bangka Barat.
Simak daftar nama para pemimpin daerah tersebut berikut ini :
BILLITON
Personeel ter Hoofdplaats
J. L. Е. Schepern, adsistent resident.
Depati Tjakra dhi Ningrat, hoofd van Billiton.
Kiahi Аgoes Endek, hoofd der politie.
Lim Boen Goan, kapitein der Chinezen.
Verder Plaatselijk Personeel
J. L. Е. Sehepern, notaris, vendumeester en ambtenaar van den burgerlijken stand.
J. M. Willem, fung. postkommies, kollekteur van het klein-zegel en uenduschrijver.
Kiahi Agoes Abdoel Djalil, districts-hoofd van Tandjong Pandan.
Personeel in de Binnenlanden.
Ho Aijon, luitenant der chinezen van Sidjok.
Ngabehi Intje Djenal, districts-hoofd van Sidjok.
Ngabehì Rachman, districts-hoofd van Badouw.
Ngabehi Kiagoes Draib, districts-hoofd van Blantoe.
Ngabehi Awang, districts-hoofd van Boeding.
Ngabehi Kiagoes Doonang, districts-hoofd van Lingang.
Daftar di atas merujuk pada buku Almanak en Naamregister voor Het Jaar 1858. Buku ini diterbitkan oleh percetakan negara Hindia-Belanda (Lands - Drukkerij) di Batavia. Dalam daftar tersebut, afdeeling Belitung masuk dalam wilayah Dependensi Pantai Barat Sumatera (Gouvernement van Sumatra's Weskust en Onderhoorigheden).
Sekian dulu ya guys ulasannya. Semoga bermanfaat.(*)
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com
Daftar Nama Pimpinan Daerah di Belitong dalam Almanak en Naamregister voor Het Jaar 1858. Google Book. repro by petabelitung.com tahun 2020. |