Pembuatan Belacan Belitong Ternyata Jadi Perhatian Insinyur Belanda, Ini Catatan Kunonya 146 Tahun Silam
PETABELITUNG.COM - Belacan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kuliner Belitong. Produksinya secara tradisional masih bisa ditemui hingga sekarang. Tak jarang pula belacan ini jadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau Belitung.
Perlu kalian ketahui.
Pembuatan belacan di Belitong ternyata sudah sejak lama menarik perhatian orang asing.
Salah satunya adalah P.H. van Diest.
Ia adalah salah seorang insinyur tambang yang bekerja pada masa-masa awal pertambangan timah Belitung abad ke-19.
Pada satu kesempatan ia membuat sebuah tulisan yang dirampungkannya pada Mei 1875 di Boulder City, Colorado, negara bagian Amerika Serikat.
Judul tulisannya yakni :
"Bijdrage tot de geschiedenis van Billiton,gedurende de eerste 15 jaren onzer vestiging aldaar, bepaal delijk met het oog op het reeds te dien tijde bekend zijn van het voorkomen. Van tin erts aldaar."
Terjemahan bebasnya yakni: Kontribusi terhadap sejarah Belitung, sepanjang 15 tahun pertama pendirian kami di sana, khususnya dengan pandangan untuk mengetahui kejadian pada saat itu. Ditemukannya bijih timah di sana.
Dalam tulisannya, Van Diest mengatakan pada abad sebelumnya (abad ke-18 atau tahun 1700-an), orang Belitong belum tersebar luas di seantero pulau Belitung.
Menurutnya desa-desa yang besar berada di sepanjang pantai. Lokasi pedesaan di sepanjang pantai maupun daratan dapat dilacak dengan keberadaan kelompok pohon buah-buahan dan hutan-hutan muda.
"Yang terbesar dari desa-desa tersebut antara lain Sluutuk di distrik Sidjoch dan Bataroessa di distrik Blantoe, dan khususnya desa Balok, yang dulunya merupakan kediaman Depatti pertama dari Billiton." kata Van Diest.
Pada abad ke-18 orang Belitong membebaskan diri dari ikatan berbagai perusahaan. Dalam hal ini termasuk juga VOC tentunya.
"Penduduk asli pada waktu itu menikmati kemakmuran tertentu dan membiarkan diri mereka kosong dengan berbagai perusahaan. Banyak yang membuat alat-alat besi, senjata dan terutama paku dari bijih besi magnet, yang banyak ditemukan di Belitung," kata Van Diest.
Setelah itu ia menjelaskan kegiatan lain yang dikerjakan Orang Belitong adalah membuat makanan. Antara lain makanan dari kulit tingi, ikan asin, dan terasi (belacan).
"Mengenai yang terakhir (terasi) dibuat dari jenis udang laut yang sangat kecil, yang dikeringkan di bawah sinar matahari dan kemudian dimasukkkan ke lubang untuk di konversi, setelah itu diremas menjadi bola dengan diameter setengah atau tiga perempat kaki." ungkap Van Diest.
Lalu ia menyebut bahwa terasi adalah makanan favorit penduduk lokal Belitung dan juga penduduk lain di banyak daerah di Indonesia.
"Terasi yang dicampur dengan sedikit garam adalah favorit tambahan nasi bagi penduduk asli, dan di banyak daerah di kepulauan Hindia-Belanda hampir merupakan satu-satunya makanan kemasan bumiputra." kata Van Diest.
Oiya bagi kalian yang ingin mengetahui proses pembuatan belacan
Silahkan klik link di bawah ini :
11 Tahap Pembuatan Belacan Sijok Secara Tradisional
Nah sekian dulu ya guys artikel tentang Pembuatan Belacan Belitong yang Ternyata Jadi Perhatian Insinyur Belanda sejak 146 tahun silam.
Semoga bermanfaat.(*)
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com
Keterangan Insinyur Tambang Van Diest tentang pembuatan belacan di Belitong. P.H. van Diest, Jaarboek van het mijnwezen in Nederlandsch-Indië, Derde Jaargang - Tweede Deel. J.G. Stemler., 1874. books.google.co.id. repro by petabelitung.com tahun 2020. |
Bentuk Belacan Belitong dari Sijok. Gambaran wilayah Sijok dalam peta Belitong tahun 1887. Sumber: Sumber: Foto Wahyu Kurniawan 2015. Peta dalam Herinneringen aan Blitong, Cornelis de Groot van Embden, s-Gravenhage : Smits, 1887. digitalcollections.universiteitleiden.nl. repro by petabelitung.com tahun 2020. |