Peserta Pelatihan Antusias Diajak Begalor, Tim KPSB Peta Belitung Beri Materi Sejarah Budaya di BLK
PETABELITUNG.COM - Tim KPSB Peta Belitung ikut diundang untuk memberikan materi sejarah budaya kepada para peserta pelatihan Program Tour Guide di Balai Latihan Kerja Belitung, Kamis (3/9/2020). Kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Para peserta diperkenalkan dengan beragam budaya Belitong yang dimuat dalam dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Kemudian dilanjutkan dengan sesi sejarah budaya yang diawali dengan Begalor. Semua para peserta dilibatkan untuk menyampaikan pengetahuan mereka tentang silsilah keluarganya. Awalnya hanya ada tiga orang yang mampu menyebutkan nama datuk-datunya. Tapi setelah tahu betapa asyiknya tautan-tautan kisah dari para datuk, para peserta lainnya pun ikut antusias.
Dalam sesi tersebut terungkap bahwa ada peserta yang datuknya berasal dari dua suku yang berbeda. Seperti misalnya peserta dari Tanjong Binga yang menyatakan datuk perempuannya berasal dari suku Tionghoa. Dari galoran itu KPSB Peta Belitung menunjukkan satu sampel foto-foto sejarah para pekerja tambang timah dari kalangan Tionghoa.
Kemudian ada juga peserta dari Air Merbau yang tak kalah mengejutkan. Kakeknya ternyata orang asli Jerman. Namun sayang ia tak tahu siapa nama datuknya. Kemudian tim KPSB memberinya petunjuk, bahwa ia bisa mengetahui nama datuknya dengan cara berziarah ke kubur dan melihat nama dibalik bin kakeknya. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh KPSB Peta Belitung saat menelusuri jejak keturunan salah satu pionir perusahaan timah Billiton Maskapai, Den Dekker di Manggar. Setelah mendengar saran tersebut, peserta dari Air Merbau pun berjanji akan sesegera mungkin berziarah dan melihat siapa nama datuknya yang asal Jerman itu.
Dari begalor, setiap peserta mendapat tautan kisah dengan daerah-daerah lain di Belitong. Seperti misalnya peserta dari Bebute Desa Terong yang ternyata datuknya adalah orang Pulau Seliu. Tim KPSB Peta Belitung kemudian mengisahkan sedikit tentang sejarah Pulau Seliu untuknya.
Pembimbing para peserta Erling mengatakan, bahwa dalam unit kompetensi pemandu wisata dijelaskan bahwa mereka harus kompeten dalam menginterpretasikan aspek budaya etnik lokal.
"Ini kata kuncinya dalam SKKNI kita, standar kerja nasional bidang kepemanduan," kata Erling.
Maka itu Erling menyarankan para peserta agar membuka www.petabelitung.com di kala senggang untuk menambah wawasan sejarah budaya.
"Karena mereka selalu update, mereka selalu riset, dan sumbernya bisa percaya dan dipertanggungjawabkan," lanjut Erling.
Selain Begalor, peserta juga diberikan materi singkat tentang sejarah nama Belitong, tambang timah, mitologi, dan perkembangan pariwisata tempo dulu. Mereka juga diperlihatkan 100 lebih daftar nama flora Belitong abad ke-19. Data itu tak sekadar menambah wawasan mereka tentang lingkungan, tapi juga membantu mereka untuk mengenal asal usul penamaan kampung-kampung di Pulau Belitung.(*)
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com